Ads 468x60px

fb

https://www.facebook.com/andhiny.lovefamilyrhezec?fref=ts

Foto Slide Show

" />
" />

Translate

Daftar Pengunjung

Download

Daftar Isi

jam

panitia inagurasi aicom XI

https://www.facebook.com/photo.php?fbid=655313637826016&set=t.100003637892572&type=3&theater

Selasa, 16 September 2014

Bugis, Sejarah yang Belum Terungkap



Art and Literature in South Sulawesi, Lontara, SouthsulawesiArticles.blogspot.com
The Bugineese Alphabet
 Bugis (Ogi) adalah salah satu suku dan bahasa yang ada di Indonesia, tepatnya berasal dari wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. Suku Bugis atau sebutan lainnya To Ogi, Tau Ugi, To Ugi, Tau Ogi (berdasarkan Dialek Bahasa Masing-masing),  adalah salah satu suku dengan pola penyebaran yang sangat tinggi dan masuk dalam kelompok Suku Melayu Deutero. Hampir di seluruh Wilayah Indonesia dapat ditemukan perkampungan-perkampungan Bugis. Bahkan penyebaran suku bugis bukan hanya di nusantara saja, melainkan sudah sampai ke sebagian wilayah di Asia seperti Malaysia, Cina, Brunai, Arab Saudi, Mesir, Australia dan beberapa wilayah di Eropa dan Amerika.
Kata Bugis di ambil dari nama raja pertama kerajaan Cina (Bukan Negara Cina) di Pammana, sekarang adalah Kabupaten Wajo, yang bernama La Satumpugi. Rakyat kerajaan Cina tersebut menamakan dirinya To Ugi, yang berarti pengikut dari La Satumpugi. La Satumpugi (Ayah We Cudai) memiliki saudara yang bernama Batara Lattu (ayah dari Saweri Gading).  Keduanya kemudian menikahkan Saweri Gading dan We Cudai dan melahirkan anak La Galigo yang menjadi salah satu sastrawan terbesar di dunia dengan karya yang melegenda “ I Laga Ligo” dengan jumlah ± 9000 halaman. Bahkan karya ini melebihi epos mahabarata.
 Asal usul orang bugis hingga saat ini masih belum jelas. Hal ini disebabkan oleh kurangya bukti otentik baik berupa prasasti atau dokumen-dokumen sejarah yang dapat mendukung penelusuran sejarah orang Bugis. Sumber tertulis setempat yang dapat diandalkan hanya berisi informasi abad ke 15 dan sesudahnya.
Art in South Sulawesi, Southsulawesiarticles.blogspot.com
Pinisi
Akan tetapi, Orang Bugis zaman dahulu, menganggap nenek moyang mereka adalah pribumi yang telah didatangi titisan langsung dari “dunia atas” yang “turun” (manurung) atau dari “dunia bawah” yang “naik” (tompo) untuk membawa norma dan aturan sosial ke bumi (Pelras, The Bugis, 2006)
Menurut riwayat kuno bahwa to manurung pertama yang menginjakkan kakinya di dataran Sulawesi adalah Tamboro Langi’. Dia berdiri di puncak Gunung Latimojong. Ketika itu, daerah sulawesi tergenang air dan hanya puncak Gunung Latimojong bagian selatan dan bagian tengah yang masih kering. Tamboro Langi kemudian menikah dengan  Tande Bili, seorang dewi yang muncul dari sungai Saddang. Mereka memiliki putra yang bernama Sandaboro yang selanjutnya melahirkan La Kipadada. La Kipadada inilah yang membangun tiga kerajaan besar yaitu, Rongkong (asal mula kerjaan Toraja), Luwu (asal mula kerjaan bugis) dan Gowa (asal mula kerjaan Makassar).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Map Watampone

Map MAKASSAR

adista saranghe

 

Sample text

Sample Text

Sample Text

 
Blogger Templates