Sebuah Genealogi Pemikiran Tentang Mistik – Studi
mistissisme secara akademis modern sebenarnya dimulai sejak akhir abad
ke-19. Istilah mysticism juga bermula pada kurun waktu yang sama, dan
sebagaimana Michel de Certeau katakan, berasal dari kata la mystique,
sebuah istilah yang muncul pertama kali pada awal abad ke-17 di
Prancis.
Mistisme
tentu saja pada mulanya diperkenalkan oleh intelektual-intelektual
Barat untuk menyebut fenomena atau aspek dalam tradisi Kristen, yang
menurut pemahaman mereka, menekankan pengetahuan religius yang diperoleh
melalui pengalaman luar biasa atau wahyu suci. Fenomena ini telah
menjadi tema yang senantiasa diperbincangkan dalam studi mistisme secara
akademis.
Misalnya
Margareth Smith mendeskripsikan mistisme sebagai bagian terpenting
dari semua agama yang benar, yang bangkit menentang formalitas beku dan
ketumpulan religius. Tujuan mistisme, menurutnya adalah untuk
membangun hubungan sadar dengan yang Absolut, dimana manusia menemukan
obyek cinta yang bersifat personal.
Evelyn
Underhill, seorang tokoh penting awal dalam study mistitisme,
mengatakanbahwa satu ciri pokok mistisme adalah “kesatuan antara Tuhan
dan Jiwa manusia”. Lebih lanjut, Underhill menjelaskan bahwa jalan
mistik utamanya dipahami sebagai sebuah proses sublimasi, yang menuntun
hubungan diri manusia dengan Tuhan sampai tingkatyang lebih tinggi
daripada hubungan yang terjadi pada kesadaran normal. Bagi Underhill,
pengalaman mistis ini adalah komuni dengan realitas yang hidup, sebuah
objek cinta yang sanggup memberi balasan.
Bahasa
sedemikian ini tidak bisa dielakkan, merupakan bahasa bangsa barat
danKristen, tetapi dipakai oleh Underhill untuk semua mistisme dalam
tradisi-tradisi religius dunia yang berbeda-beda. Selanjutnya dia
mengatakan bahkan dimana terjadi konflik dengan filsafatnya,
sendiri-misalnya Hinduisme dan Neoplatonisme-mistisme masih tetap hadir.
Bahkan
mistisme dikatakan mulanya berasal dari bahasa barat dan Kristen
mengejutkan kita, karena konsep-konsep tentang Tuhan dan jiwa manusia
tentang hubungan cinta antara Tuhan dan jiwa manusia dapat ditemukan
dalam semua pengalaman religius di luar agama Kristen. Underhill dan
Smith tidaklah sendirian, ketika menerapkan mistisme dalam semua agama.
Ternyata mistisme itu berasal dari Barat dan Kristen.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar