Parakang Rantau
Sebuah Kisah
Adalah Istilah "Parakang Pariso Pallo" dalam bahasa Bugis).
Malam itu jum'at, ketika bumi sangat
hening dan masyarakat kampung sedang tidur nyenyak melayari mimpi, atau
mungkin pasangan suami isteri sedang berhubungan dengan posisi
masing-masing. Tetapi cerita ini berakhir saat terdengar raungan halus,
namun seperti sangat dekat,“Huaaarrrr… Huarrrrr…. Ghhaaaaarr….”.
Tiba-tiba semua terjaga dari tidur akibat bunyi sayup-sayup itu.
Kulihat lampu pendaflour berkelip-kelip di siling atap bata.
Kuusap-usap mataku, sama, lampu berkelip-kelip begitu juga. Di luar
hujan turun dengan lebat, tempiasnya masuk di celah-celah bata keping
yang menjadi atap itu. Jam menunjukkan pukul 02.00 pagi.
“Huuuaaarrrrr….,
thaapss…!” suara seperti rektum tercabut dari dubur dan tempias ke
sebuah mulut seper-sekian detik, seorang korban kehilangan rektum
beserta ususnya.
Parakang manusia jadi-jadian di Sulawesi Selatan
Parakang adalah satu jenis makhluk jadi jadian di
daerah Bugis-Makassar yang sangat ditakuti. Parakang bisa mengubah
diri menjadi bermacam-macam wujud: pohon pisang, kambing,
tangkai-tangkai bambu atau "ampoti", (bahasa Bugis terj :
keranjang anyaman dari daun kelapa tempat bertelur ayam). Mahluk ini
adalah *seseorang yang bisa berubah-ubah menjadi hewan, benda dan apa
saja yang bentuk dan modelnya aneh dan menyeramkan, tampak beda dengan
asli (obyek yang ditirunya)
Contohnya, dia berubah menjadi Anjing
maka anjing hasil jelmaan manusia yang mempunyai ilmu parakang ini beda
dengan anjing betulan, perbedaannya hasil setelah jelmaannya maka
anjing tersebut tidak mempunyai ekor dan kaki belakangnya lebih
tinggi.
Jelmaan lainya bisa juga berubah menjadi kucing, babi, kambing.dan hewan-hewan lainya. Yang membedakan dia tidak mempunyai ekor/buntut.
Parakang manusia jadi-jadian bukanlah hantu juga bukan sejenis bangsa jin atau makhluk halus tetapi manusia yang salah dalam proses awal menimba/ menerima ilmu tentang "pesugihan/kekayaan", tetapi pada daerah tertentu pakkissa atau orang yang memberi kisah, cerita tentang parakang ini terkorelasi dengan keadaan pattennung, atau orang yang membuat kain tenun dari bahan ulat sutra (tapi asbab cerita ini terpotong, insyaAllah akan kami cari tahu silang kait pattennung ini dengan parakang ), tetapi secara sebab menjadi parakang ini (disamping sebab sebelumnya yang kami ceritakan tadi ), juga oleh banyak sumber mengatakan " sebenarnya adalah manusia yang menuntut ajaran ilmu hitam untuk mencapai kehidupan abadi juga hal yang berkaitan dengan kekayaan".
Jelmaan lainya bisa juga berubah menjadi kucing, babi, kambing.dan hewan-hewan lainya. Yang membedakan dia tidak mempunyai ekor/buntut.
Parakang manusia jadi-jadian bukanlah hantu juga bukan sejenis bangsa jin atau makhluk halus tetapi manusia yang salah dalam proses awal menimba/ menerima ilmu tentang "pesugihan/kekayaan", tetapi pada daerah tertentu pakkissa atau orang yang memberi kisah, cerita tentang parakang ini terkorelasi dengan keadaan pattennung, atau orang yang membuat kain tenun dari bahan ulat sutra (tapi asbab cerita ini terpotong, insyaAllah akan kami cari tahu silang kait pattennung ini dengan parakang ), tetapi secara sebab menjadi parakang ini (disamping sebab sebelumnya yang kami ceritakan tadi ), juga oleh banyak sumber mengatakan " sebenarnya adalah manusia yang menuntut ajaran ilmu hitam untuk mencapai kehidupan abadi juga hal yang berkaitan dengan kekayaan".
Parakang bagian dari anggota masyarakat di Sulawesi Selatan,
(maksud kami terdapat satu buah kampung yang seluruhnya adalah
parakang pada daerah tertentu, dan meregenerasi sebab menjadi hal
turun-temurung. Apabila orang tuanya adalah seorang parakang, maka
anaknya pun akan jadi parakang seolah garis taqdir hidupnya demikian (Lupakan Hantu Sumiati, ketika Melewati Area itu..
Pada umumnya parakang di siang
hari ia tampak seperti manusia biasa, hanya matanya tetap kelihatan
merah, sumber mengatakan bahwa sorot matanya memang bikin bergidik,
entahlah…. , sedang pada malam hari ia bekerja berkeliaran ke kolom
kolom rumah atau sesekali sesuatu berkelebat melintas di jendela rumah,
dengan mencari kalau kalau ada yang bisa atau mumpuni di isap
rektumnya atau dalam dialektika bahasa Bugis disebut, “ri iso pello
na”. Adapun hal /obyek yang sangat suka di dekati parakang bahkan
seolah ia tersihir mendekat diluar kesadarannya yaitu adanya orang
sakit, atau orang yang baru saja meninggal, juga teridentifikasi oleh
sumber mengatakan bahwa , "parakang ini sangat menyukai janin, juga
bayi sebagai santapan yang paling enak. Kemestian menyantap atau
mengisap rektum ini menjadi seolah utang yang tak terbayar jika tidak
dapat melaksanakan hajatan tersebut, maka jika tak menemu obyek
manusia, alternatif lainya adalah mengisap rektum kerbau peliharaan
milik masyarakat.
Hingga kini parakang sangat ditakuti
terutama oleh ibu-ibu di kampung yang memiliki balita, perawan, orang
sakit, terlebih lagi orang sekarat, kategori terakhir ini sungguh
sangat di sukai oleh Parakang, seolah melihat sebiji nangka atau
buah-buahan lain yang matang sempurna dan menggiurkan untuk dicicipi.
Dan hasil wawancara mengatakan bahwa si parakang ini / ke-perubahannya
atau je-jadijadiannya terjadi di luar kesadaran, dan tak memilih
waktu malam atau siang, hal ini mencadi cerita umum di Sulawesi
Selatan, maka bila seseorang sedang diambang kematian atau sekarat,
semacam cam/waspada dari semua famili si sakarat telah mengantisipasi
menahan laju dekatnya parakang tersebut, demi ia tak mengisap rektum
orang sekarat dan yang sudah meninggal tersebut, cerita tentang ini
sekali waktu, ada orang yang sudah meninggal, tersebutlah diantara
pengunjung menengok si mayat tersebut, tetapi kecolongan ternyata yang
menengok itu adalah parakang, untung saja ia di cegat dengan cepat
saat wajah orang tersebut berubah menegang keras dan lidahnya telah
menjulur .
fenomenal : Proses menjadi dan ke-abadian Parakang
Jika seorang parakang sedang sekarat bisa sebab ketuaan /menghadapi sakratul maut, ia akan tarus mengulang-ulang kata” lemba …“(pindah
: bahasa makassar) sampai ada seorang dari keluarganya yang
mengiyakan/ rela dirinya menerim jadi parakang. Meskipun ia hanya
menyampaikannya di dalam hati, (barulah parakang tua tersebut dapat
menghembuskan napasnya terakhir kali/mati) faktor yang menyebabkan ia
menerima /dengan menyetujui hal tersebut berpindah padanya
“lemba”/rela menerima, lebih dominan disebabkan oleh perasaan kasihan
kepada orang tuanya atau siparakang tersebut, sebab si Parakang itu
begitu menderita jika ilmu tersebut tidak berpindah, bahkan ruhnya tak
dapat meninggalkan raganya, sangat tersiksa...
Dan keadaan ini, proses lemba
sudah menjadi kebiasaan bagi org yang menjadi parakang tersebut tidak
bisa meninggal dunia sebelum ada sanak keluargannya menerima ilmu
tersebut. iyakanlah maka anda parakang selanjutnya.
Sedetik sebelum parakang
Efek dari keadaan ini maka pantang /
pamali /pemmali,/larangan keras untuk orang lain (yang bukan parakang ,
bertandang kerumah keluarga yang berstatus parakang (sebab ketahuan),
meskipun sebab menghargai si obyek parakang sebagai status tidak di
sebarluaskan,
Dalam hasil ahli terawang
ke-pengenalan, sekali waktu mereka ditangkapi dengan menggunakan
kurungan ayam sebagai perangkap, keadaan ini terkait dengan istilah
"parakang menyogok dengan emas " agar identitasnya tetap di rahasiakan
oleh pawang tersebut, terkadang pula masyarakat yang mengetahui akan
keberadaan parakang ini, sering iseng dengan memasukkan belut/nus pada
comberan rumah parakang, yang menyebabkan ketahuannya sebagai
obyek/parakang karena ia akan mencari/menelusuri terus menerus dimana
belut/nus tersebut berada, hingga comberan tampak kering lantaran belut
tersebut harus tertangkap, hal ini masih sesuatu yang misterius bagi
pelacak yang coba di ketahui.
-sebuah deteksi yang membenarkan
penandaan dengan me-coba, perhatikan mata sang parakang
tersebut?.(sebuah ket= jika bayang kita terdapat di matanya dlm keadaan
terbalik bermakna dia itu memang parakang.
-jika ia berubah ujud pada (kadang
malam juga siang) ia dapat menyerupai se- macam anjing dengan badan
tak berbulu, cuma bila berlaku transformasi dari manusia ke parakang/
makhluk jejadian, pasti ia akan bertambah besar dan sangat kuat,
(lengan dan tangan, kuku-kuku menjadi keras dan panjang, dan muka
menjadi sangat huduh, dengan mata merah menyala, dan mulut menjadi
besar dengan lidah terjulur kasar dan kesat, serta barisan gigi-gigi
yang sangat runcing dan tajam.
Parakang di rantauan |
Parakang sebuah istilah
Banyak yang membenarkan bahwa keluarga
parakang itu gadisnya cantik-cantik, merupakan renungan yang menggoda
di mata orang/ pemuda, bahkan kehidupan mereka kaya, populernya
istilah parakang ini terkait dengan sebuah kalimat bahasa Makassar
"parakang doe" / parakang uang, dalam pengertian makhluk jejadian yang
mencuri uang, teks ini juga menjadi kata kiasan di sulawesi selatan
bermakna " mata duit-an", ada-ada saja sumber uangnya. Wallahu A'lam
bishawab.
Antisipasi atau Penangkal Parakang.
Jika menemukan parakang, misalnya
dengan wujud pohon pisang, orang dianjurkan untuk memukulnya sekali
atau tiga kali saja. Jika sekali pukul dipercaya akan membunuhnya dan
tiga kali akan membuatnya cacat. Itulah mengapa perempuan tetangga
saya yang pindah itu dianggap parakang karena berjalan seperti orang
dengan lutut kesakitan. Menurut orang-orang, suatu malam, perempuan
itu tertangkap basah berwujud kambing dan dipukul dengan potongan kayu
dilututnya sebanyak tiga kali. Sejak saat itulah ia berjalan dengan
cara yang aneh. Makhluk parakang ni memang manusia, tapi kalau mati
memang susah selagi keluarga atau familinya tidak ada yang rela
menerima ilmu sesat tersebut_Sebagai penerus...berMINATkah anda..?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar